Hari Museum Sedunia, Zhengzhou Gelar Pameran Interaktif
Wisatawan mengunjungi Museum Situs Dinasti Shang Zhengzhou. |
ZHENGZHOU, BM.Online – Kunjungan ke museum telah menjadi tren gaya hidup perkotaan di Kota Zhengzhou, Tiongkok Tengah. Pada 18 Mei lalu, tepatnya pada Hari Museum Sedunia, museum-museum di Zhengzhou, Provinsi Henan, mengadakan sejumlah pameran, seperti pameran peninggalan budaya Luksemburg, pameran tur dunia patung Xu Hongfei, dan pameran fotografi seni tren.
Untuk menarik minat lebih banyak orang muda untuk mengunjungi museum melalui metode digital, teknologi, dan interaktif, museum-museum di Zhengzhou telah mengadakan berbagai kegiatan menarik, seperti "Kopi Bertema Zaman Perunggu", "Pembunuhan Naskah (Script Killing)", berbagi pengalaman restorasi peninggalan budaya, berbagi pengalaman seputar warisan budaya takbenda, dan lainnya.
Zhengzhou adalah salah satu dari delapan ibu kota Tiongkok kuno yang memiliki 112 museum dengan berbagai kategori sehingga dijuluki "Kota Seratus Museum". Kota ini memiliki museum besar yang komprehensif, seperti Museum Henan, Museum Zhengzhou, Museum Sungai Kuning, dan lainnya.
Sejumlah museum sejarah dan budaya, seperti Museum Situs Zhengzhou Shangdu dan Museum Situs Desa Dahe, serta museum dengan karakteristik tema yang khas seperti Museum Sejarah Alam Henan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Zhengzhou telah berkomitmen terhadap interaksi yang mendalam antara sejarah dan budaya serta masyarakat awam. Misalnya, Museum Zhengzhou menampilkan tema budaya zaman perunggu dengan meluncurkan kopi bertema perunggu, es krim bernuansa zaman perunggu, dan lainnya.
Museum Situs Ibu Kota Dinasti Shang Zhengzhou juga meluncurkan pertunjukan teater yang imersif dan menarik berjudul "Suatu Ketika di Ibu Kota Dinasti Shang" sehingga pengunjung dapat menjelajahi beragam zaman sejarah lewat permainan interaktif.
Museum Koin Dingzang Zhengzhou mengarahkan pengunjung untuk mempelajari teknik pembuatan koin kuno dan pengunjung pun dapat membuat koinnya sendiri.
Sebagai salah satu tempat kelahiran peradaban Tiongkok yang penting, Zhengzhou memiliki Kebudayaan Peiligang yang berusia 8.000 tahun, dan Kebudayaan Desa Dahe yang berusia 6.000 tahun. Sekitar 5.000 tahun lalu, Kaisar Xuanyuan, leluhur peradaban Tiongkok, lahir dan mendirikan ibu kotanya di Zhengzhou.
Sekitar 3.600 tahun lalu, Dinasti Shang juga memilih Zhengzhou sebagai ibu kota kekaisaran. Kini, reruntuhan tembok kota kuno tersebut masih dapat ditemui sepanjang tujuh kilometer di pusat kota Zhengzhou.
Saat ini, Zhengzhou memiliki dua cagar budaya dunia, 83 situs yang dilestarikan di tingkat nasional, 147 situs yang dilestarikan di tingkat provinsi, serta hampir 10 ribu relik kebudayaan yang tidak dapat dipindahkan. Semua hal ini menjadi landasan yang kokoh untuk mendukung banyak museum dan pameran.
Museum di Zhengzhou tidak hanya menjadi aset kebudayaan warga lokal, tetapi juga menarik minat pengunjung di dalam dan luar negeri. Lewat kegiatan dan pameran inovatif di situs-situs sejarah dan kebudayaan, Zhengzhou mempersembahkan sebuah kebudayaan urban yang menarik, terbuka, dan inklusif bagi dunia.
Sumber: PRNewswire