Elektabilitas Airin dan RK Tinggi di Litbang Kompas, Begini Respon Dave Laksono
Ketua DPP Partai Golkar, Dave Akbarshah Fikarno Laksono. |
JAKARTA, BM.Online – Litbang Kompas telah merilis calon potensial di Pilgub Banten dan Jawa Barat. Hasilnya, dua kader Golkar memiliki elektabilitas tinggi dan diprediksi terpilih jika maju.
Mereka adalah Airin Rachmi Diany untuk di Banten dan Ridwan Kamil (RK) di Jawa Barat. Litbang Kompas menuturkan, elektabilitas Airin cukup digdaya jika maju di Pilgub Banten yakni mencapai 38,3 persen.
Sedangkan calon lain masih di bawah 20 persen. Pesaing yang mendekati Airin adalah Wahidin Halim dengan elektabilitas 18,1 persen.
Sementara Ridwan Kamil, elektabilitasnya jika maju Pilgub Jabar mencapai 36,6 persen. Selain Kang Emil, ada nama Dedi Mulyadi sebagai calon potensial. Namun elektabilitas Dedi hanya 12,2 persen.
Ketua DPP Golkar, Dave Laksono menyambut baik hasil survei Litbang Kompas ini. Menurutnya, ini menjadi bukti kader Golkar memang bekerja keras demi memajukan wilayah yang mereka pimpin.
“Ini menunjukkan keseriusan kader dalam membina wilayah sehingga tinggi harapan masyarakat kepada dua tokoh tersebut,” kata Dave, Rabu, 17 Juli 2024.
Terkait Ridwan Kamil yang tinggi di Jabar, Dave menyebut kemungkinan partainya akan mendorong Kang Emil untuk kembali maju di Jabar.
“Insya Allah. Alhamdulilah, memang beliau (Ridwan Kamil) yang terbaik,” ujarnya.
Komunikasi Koalisi Masih Terus Dibangun
Meski Airin Rachmi Diany memiliki elektabilitas tinggi, namun ia terganjal syarat dukungan Parpol. Airin membutuhkan dukungan dari partai lain agar bisa didaftarkan sebagai kandidat di Pilgub Banten ke KPU.
Syarat Parpol atau gabungan Parpol untuk mengusung Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Banten adalah minimal memiliki 20 persen kursi DPRD atau 20 dari 100 kursi di DPRD Banten.
Sejauh ini, baru Andra Soni dan Achmad Dimyati Natakusumah yang sudah mendapat dukungan dari partai politik di Pilgub Banten.
Pasangan ini diusung koalisi gemuk, di antaranya Gerindra, NasDem, PAN, PKB, PKS, PSI dan PPP. Otomatis tinggal PDIP dan Demokrat yang belum menentukan pilihan.
Begitu juga dengan Ridwan Kamil. Jika Kang Emil diusung di Jabar, Golkar tidak bisa mencalonkan calon sendiri karena harus koalisi. Ada kemungkinan Golkar akan melawan Gerindra, PKS dan PDIP di Jabar.
Menyikapi masalah koalisi, Dave mengatakan komunikasi masih terus dilakukan. Sejauh ini komunikasi dengan parpol berjalan lancar dan belum ada kendala.
Ia meminta publik untuk bersabar karena masih ada waktu sebelum pendaftaran dibuka KPU.
“Kita komunikasi lanjut terus, masih ada satu bulan lagi kan, kita tidak perlu tergesa-gesa,” kata Dave. (*/red)