Aktivis Apresiasi Sikap Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bogor Usai Aksi Intelektual Jurnalis
BM.Online //Cibinong, Jawa Barat – Aksi intelektual yang dilakukan oleh 25 organisasi kewartawanan di Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor pada Kamis (28/11/2024) mendapatkan beragam respons. Erwin Ramli, aktivis dan Ketua Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) DKI Jakarta, memberikan apresiasi terhadap sikap Kepala Dinsos Kabupaten Bogor, Farid Ma'ruf, yang dinilai gentleman dalam menangani situasi tersebut.
Aksi tersebut dipicu oleh pernyataan kontroversial Ketua Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kabupaten Bogor, Supiah, di media sosial Facebook yang menyebut sejumlah media sebagai "abal-abal." Para jurnalis merasa profesi mereka dilecehkan dan menggelar aksi untuk menyuarakan keprihatinan dan solidaritas. Koordinator aksi, Harun, menjelaskan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk keprihatinan atas tercemarnya nama baik profesi jurnalis.
Menanggapi aksi tersebut, Erwin Ramli menyatakan bahwa aksi intelektual para jurnalis mencerminkan dinamika demokrasi. Ia memuji sikap Farid Ma'ruf yang langsung menemui para demonstran dan menyampaikan permintaan maaf atas nama Supiah dan Dinsos Kabupaten Bogor. "Sikap Bapak Farid Ma'ruf patut diacungkan jempol. Ini menunjukkan jiwa legowo, berani, dan bertanggung jawab—sikap seorang pemimpin yang gentleman," ujar Erwin.
Supiah sendiri telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada para jurnalis atas pernyataannya yang dinilai kontroversial. Ia mengaku pernyataannya di Facebook tidak mencerminkan pikiran dan hatinya yang sebenarnya dan berjanji untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Permintaan maaf ini difasilitasi oleh Kepala Dinsos Kabupaten Bogor.
Farid Ma'ruf, selain memfasilitasi permintaan maaf, juga melakukan teguran kepada Supiah dan menekankan pentingnya menjaga etika dan saling menghargai antar profesi. Ia bahkan mengundang perwakilan dari para demonstran untuk berdialog dan bermediasi.
Mustofa Hadi Karya (Opan), penanggung jawab aksi, mengapresiasi sikap Farid Ma'ruf dan menyatakan bahwa para jurnalis telah memaafkan Supiah. Ia berharap kejadian ini dapat meningkatkan sinergitas antara Pemda Bogor, khususnya Dinsos, dan para jurnalis untuk membangun komunikasi yang lebih baik ke depannya. Opan juga menekankan pentingnya peran jurnalis sebagai pilar keempat demokrasi dalam mengawasi jalannya pemerintahan dan program-program publik.
Penulis: Herman Wahyudi, GMOCT
Sumber: Warta Indonesia Bersatoe